Mode Pengalamatan

0
| Selasa, 21 April 2015
Oke guys sekarang saya mau bahas tentang mode pengalamatan, dan langsung saja:
Mode Pengalamatan         
    Mode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan  mengalamati suatu lokasi memori pada  sebuah alamat di mana operand akan diambil. Mode pengalamatan diterapkan pada set instruksi, dimana pada umumnya instruksi terdiri dari opcode (kode operasi) dan alamat. Setiap mode pengalamatan memberikan fleksibilitas khusus yang sangat penting. Mode pengalamatan ini meliputi direct addressing, indirect addressing, dan immediate addressing.
1. Direct Addresing
Dalam mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung dalam alamat memori lain. Contohnya: MOV A,30h. Dalam instruksi ini akan dibaca data dari RAM internal dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam akumulator. Mode pengalamatan ini cukup cepat, meskipun harga yang didapat tidak langsung seperti immediate, namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM internal. Demikian pula akan lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode immediate karena harga yang didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel.
Kelebihan dan kekurangan dari Direct Addresing antara lain :
  Kelebihan
         Field alamat berisi efektif address sebuah operand
  Kelemahan
         Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih kecil dibandingkan panjang word

2. Indirect Addresing
            Mode pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode ini pula satu-satunya cara untuk mengakses 128 byte lebih dari RAM internal pada keluarga 8052. Contoh: MOV A,@R0. Dalam instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang berada pada alamat memori yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian mengisikannya ke akumulator. Mode pengalamatan indirect addressing selalu merujuk pada RAM internal dan tidak pernah merujuk pada SFR. Karena itu, menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari 7Fh hanya digunakan untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi RAM internal.
Kelebihan dan kekurangan dari Indirect Addresing antara lain :
  Kelebihan
         Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang dapat referensi
  Kekurangan
     Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehinggamemperlambat preoses operasi

3. Immediate Addresing
            Mode pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan disimpan dalam memori langsung mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata lain, tidak diperlukan pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan. Contohnya: MOV A,#20h. Dalam instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan harga yang langsung mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat karena harga yang dipakai langsung tersedia.
Kelebihan dan kekurangan dari Immedieate Addresing antara lain :
  Keuntungan
         Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan untuk memperoleh operand
         Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat
  Kekurangan
         Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat

B. Pengenalan pada Register Addressing
            Register adalah merupakan sebagian memori dari mikro prosessor yang dapat diakses dengan kecepatan tinggi. Metode pengalamatan register ini  mirip dengan mode pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak pada field alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori utamaField yang mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8 atau 16 register general purpose.
Kelebihan dan kekurangan Register Addressing :
  Keuntungan pengalamatan register
         Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan referensi memori
         Akses ke regster lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi akan lebih cepat
  Kerugian
         Ruang alamat menjadi terbatas
          
Register Indirect Addressing
Metode pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak langsung  Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada alamat register. Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi register
Kelebihanan dan kekurangan pengalamatan register tidak langsung adalah sama dengan pengalamatan tidak langsung
ž  Keterbatasan field alamat  diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak
ž  Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada mode pengalamatan tidak langsung

C. Pengenalan Displacement Addressing dan Stack Addresing
Displacement Addressing adalah menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan pengalamatan register tidak langsungMode ini mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit
Field eksplisit bernilai A dan field implisit mengarah pada register.
Ada tiga model displacement : Relative addressingBase register addressingIndexing
ž  Relative addressing
Register yang direferensi secara implisit adalah progra counter (PC)
         Alamat efektif relative addresing didapatkan dari alamat instruksi saat itu ditambahkan ke field alamat
         Relativ addressing memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-operand berikutnya
ž  Base register addresing, register yang direferensi berisi sebuah alamat memori, dan field alamat berisi perpindahan dari alamat itu
         Referensi register dapat eksplisit maupun implisit
         Memanfaatkan konsep lokalitas memori
ž  Indexing adalah field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang direferensikan berisi pemindahan positif dari alamat tersebut
         Merupakan kebalikan dari mode base register
         Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing
         Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-program iterative
Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-first-outStack merupakan blok lokasi yang terbalikButir ditambakan ke puncak stack sehingga setiap saat blok akan terisi secara parsial. Yang berkaitan dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan alamat bagian paling atas stackDua elemen teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack pointer mereferensi ke elemen ketiga stackStack pointer tetap berada dalam register
Dengan demikian, referensi-referensi  ke lokasi stack di dalam memori pada dasarnya merupakan pengalamatan register tidak langsung.
Sekian untuk kali ini gan..semoga bermanfaat

CONDITIONAL SENTENCE

0
| Senin, 09 Maret 2015
CONDITIONAL SENTENCE
Conditional Sentence (=Kalimat pengandaian) adalah kalimat yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi seperti yang diharapkan. Kalimat pengandaian terdiri atas dua bagian, yaitu man clause (induk kalimat) dan if clause (anak kalimat). Dalam if clause terkandung syarat-syarat yang harus dipenuhi agar keadaan seperti terkandung dalam main clause dapat terwujud. Oleh karena itu, conditional sentences disebut juga kalimat bersyarat. Conditional Sentences atau kalimat pengandaian terdiri dari dua jenis yaitu real conditional (nyata) dan unreal/ contrary to fact (tidak nyata).
Conditional sentences pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. digunakannya kata if dalam anak kalimat (subordinate clause). Karena clause ini diawali oleh if maka disebut if clause.
b. digunakannya modal auxiliary, seperti willcan, may, must, would, could, might, etc.pada pokok kalimat (main clause).
Ada beberapa tipe Conditional Sentence, yaitu:
1.            Type I: Future Conditional
2.            Type II: Present Conditional
3. Type III: Past Conditional
1. Type I: Future Conditional
Kalimat ini mengungkapkan kejadian yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang dan memiliki kemungkinan untuk terjadi. (probable condition)
Pola kalimat:
If + S + Verb (present)S + future tense
atau
subjek + future tense, if + subjek + future tense
Contoh:
1.            If she comes, I will give her the message.
2.            If you study hard, you will pass the final exam.
3.            If she wins the competition, they will give her a gold medal.
4.            He will not go to the picnic, if it rains.
5. If we arrive late, she will be angry with us.
2. Type II: Present Conditional
Kalimat ini menyatakan peristiwa yang diharapkan terjadi sekarang tetapi tidak terjadi.(Improbable condition)
Pola kalimat:
If + S + Verb 2 / were S + would + Verb1
If + S + V2, Subject + Past Future
Contoh:
1.            If she visited me, I would give her money.
2. 2. If I had enough time, I would go fishing.
3.            If you were a sugar, I would be a ant.
4.            If Natasha Rizky were my girlfriend, I would be the happiest boy in the world.
5.            If he smokes less, he wouldn’t cough so much.
Catatan:
Pada tipe ini, to be untuk semua subyek pada IF clause adalah WERE.
3. Type III : Past Conditional
Kalimat ini menyatakan peristiwa yang diharapkan terjadi di waktu lampau, tetapi tidak terjadi. (impossible condition)
Pola kalimat:
If + S + Past Perfect +, S + Past perfect future + Verb 3
Subject + Past perfect future, if + Subjek + Past Perfect + V3
Contoh:
1.            If he had studied hard, he would have passed the final exam.
2.            If the team had played well, it would have won the competition.
3.            If Alter Bridge had been here, I would have been very happy.
4.            If you had come to my house, you would have met me.
5.            If I had known her number, i would have called her.
Refrence:


Cara setting VoIP di Cisco Packet Tracer

6
| Senin, 16 Februari 2015
  • Cara setting VOIP di Packet Tracer
  • Oke sekarang kita akan mencoba untuk setting VOIP di packet Tracer.
  • Mensetting switchport switch
  • Mengkonfigurasi interface secara static pada router
  • Mengkonfigurasi interface host secara auto (DHCP)
  • Mensetting voip pada router
  • Mensetting dial number untuk IP Phone
Sekarang kita memulai langkah langkahnya :
  1. Buka software cisco packet tracker. Saya menggunakan cisco packet tracker 5.3 setup.
  1. Lalu Buatlah sebuah router 2811
( pastikan Anda menggunakan router jenis ini, karena hanya router jenis ini yang menyediakan fungsi IP phone).
  1. Buatlah sebuah switch dengan menggunakan switch 2960 .
  1. Buatlah IP phone
(Dengan menggunakan 3 IP phone ).
  1. Selanjutnya Sambungkan IP phone Ke switch, dan juga dari switch ke router. Semuanya menggunakan kabel jenis straigh-trough.


  1. Lalu  colokkan power adapter pada masing – masing Ipphone
( caranya dengan meng klik Ipphon kemudian drag power ke portnya).










  • Kemudian kita akan masuk ke konfigurasi switchport, langkah – langkahnya adalah :


  1. Pertama, Kita klik pada gambar switch, lalu masuk ke tab CLI
(kita akan mengkonfigurasi dengan menggunakan command line ).
  1. Pada tab CLI ketikkan perintah “en”. Kemudian “config terminal”
(kita akan mulai untuk masuk ke konfigurasi ).
  1. Kemudian masukkan perintah “int range fa0/1-24”
( untuk memberikan semua port switch (port 1-24) kepada switchport voice).


  1. Kemudian ketikkan “switchport voice vlan 1”
(untuk membuat vlan id yang default berada di dalam vlan 1).
  1. Kemudian kita keluar dari config terminal. Caranya yaitu dengan menuliskan perintah “exit”.


  • Konfigurasi switchport telah selesai, selanjutnya kita harus melelukan konfigurari router. Berikut langkah – langkah untuk konfigurasi router :
  1. Di sini kita akan mengkonfigurasi dengan menggunakan command line, caranya yaitu Kita klik pada gambar router, lalu masuk ke tab CLI.
  1. Untuk memulai konfigurasi router. Pada tab CLI ketikkan perintah “en”. Kemudian “config terminal” .


  1. Lalu ketikkan “ip dhcp pool voice”.
  1. Lalu kita masukkan ip network & subnet mask pada konfigurasi dhcp, saya menggunakan network 192.168.1.0 dan subnet mask kelas C. Cara memasukkannya yaitu ketikkan “network 192.168.1.0 255.255.255.0”


  1. Lalu tentukan ip router pada dhcp. Caranya yaitu dengan memasukkan perintah “default-router 192.168.1.1”
  1. Kemudian kita tentukan berapa jumlah ip maksimal yang akan dilepaskan pada DHCP. Misalnya kita akan memberikan 150 ip yang dimulai dari 192.168.1.1 sampai 192.168.1.152, caranya kita harus mengetikkan perintah “option 150 ip 192.168.1.20”
  1. Kemudian keluar dari konfigurasi dhcp caranya yaitu dengan mengetikkan perintah “exit”.
  1. Supaya ip router yaitu 192.168.1.20 tidak ikut diberikan ke host pada DHCP maka kita harus memasukkan perintah “ip dhcp excluded-address 192.168.1.20”
  1. Sekarang kita akan mengkonfigurasi interface pada router, caranya yaitu dengan mengetikkan “int fastethernet 0/0”.
  1. Kemudian kita berikan ip pada router secara static, caranya yaitu    dengan mengetikkan “ip address 192.168.1.1 255.255.255.0”.
  1. Kemudian kita aktifkan konfigurasi ip tersebut, caranya yaitu dengan mengetikkan “no shutdown”.
  1. Lalu kita keluar dari config terminal, caranya dengan mengetikkan “exit”
  1. Kemudian masuk ke konfigurasi VoIP kita harus mengetikkan “telephony-service”
  1. Kemudian kita memberikan jumlah ipphone dan dial number maksimal, caranya yaitu dengan mengetikkan “max-ephones 3” dan “max-dn 3”
  1. Kemudian kita tentukan sumberip pada ip phone, caranya yaitu dengan mengetikkan “ip source-address 192.168.1.1 port 2000”
  1. Ketik “auto assign 4 to 6” kemudian “auto assign 1 to 5” dan “exit”
  • Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi dial number untuk setiap ip phone
  1. Ketikkan “ephone-dn 1”. Kemudian tekan enter 2 kali


  1. Ketikkkan “number 1321151”
(kita memberikan dial number pada ip phone 1 yaitu 1321151)
  1. Ketikkan “ephone-dn 2”. Kemudian tekan enter 2 kali


  1. Ketikkan “number 1321152”
(kita memberikan dial number pada ip phone 2 yaitu 1321152)
  1. Ketikkan “ephone-dn 3”. Kemudian tekan enter 2 kali
  1. Ketikkan “number 1321153”
(kita memberikan dial number pada ip phone 3 yaitu 1321153)
Sekarang kita akan mengetest koneksi dengan dial number




oke gan begitulah cara untuk setting Voip diPacket Tracer